Judul Buku : What’s On A Man’s Mind?
Penulis : Geoff
Barker
Penerjemah :
Widiyanta
Tebal : viii
+ 324 halaman
Penerbit/cetakan : Gramedia/Cetakan I, Mei 2011
ISBN : 978-979-22-7087-7
Harga : Rp
48.000,00 Rp 28.800,00 (diskon 40%)
Hai,
para wanita! Apakah kalian sering kesal karena pacar kalian sering melupakan
tanggal ulang tahun kalian? Ulang tahun hari jadi? Melupakan kata-kata kalian?
Apakah kalian merasa dalam hubungan itu ia kurang berusaha?
“Sel otak pria 4% lebih banyak dibanding wanita, dan
jaringan otaknya sekitar 100 gram lebih berat. Sebagian besar wanita bertanya
mengapa pria membutuhkan lebih banyak jaringan otak hanya untuk melupakan hal
yang sama setiap hari.” (halaman 62)
Jadi,
jangan kesal jika dia melupakan hal-hal semacam itu. Itu semata-mata karena
SISTEM KERJA OTAK-nya yang sangat berbeda dari sistem kerja otak wanita. Atau,
kalian pernah dengar bahwa “Men are from Mars, women are from Venus” (buku
karya John Gray)? Nah, meskipun wanita dan pria sama-sama berasal dari bumi;
sama-sama Homo sapiens; tetap saja, wanita
dan pria adalah makhluk yang benar-benar berbeda.
Nah,
buku ini akan membantu kita, para wanita, memahami apa yang sebenarnya
dipikirkan pria tentang Anda, tentang menjalin hubungan. Kebanyakan yang
dikatakan seorang pria itu bukan yang sebenarnya ia pikirkan, melainkan apa
yang ia ingin Anda dengar. Buku ini semacam “kamus perilaku buruk dan buku
petunjuk resmi tentang pria”, sehingga Anda tidak perlu menebak-nebak lagi!
Sungguh bermanfaat, bukan? Bahkan saya tak perlu jadi cenayang untuk bisa
membaca pikiran orang (pria) dan memperoleh wawasan berikut ini.
1.
Daftar lengkap WORM (Weak Overcompensating Relationship Manipulator)—ini adalah daftar
jenis pria yang wajib dihindari: tukang gertak, penggila kendali, si macho,
paranoid yang merasa tidak aman, si psycho,
spons parasit, maniak ego, si pengecut, tukang pesta, si gangster, si mata
keranjang, pria membosankan, pria baik hati. Lho kenapa pria baik hati juga
termasuk dalam daftar ini? Hati-hati, karena perhatiannya hanyalah kedok
belaka!
2.
Jenis-jenis pria: pria T+ (kelebihan hormon
testosteron), T- (kekurangan hormon testosteron), TX (di antara T+ dan T-),
lengkap dengan kuesioner untuk mengklasifikasi jenis pria apakah pasangan Anda.
3.
Isi otak pria: cairan tulang belakang yang lebih
banyak, amigdala yang lebih besar, hipokampus yang lebih kecil, dan berbagai
“hormon cinta” (dopamin, oksitosin, serotonin, testosteron).
4.
Pria akan tetap seperti anak laki-laki, jadi untuk
dapat memahaminya, perhatikan apa yang dia bicarakan dan lakukan sepanjang
waktu, itulah hal yang dia senangi, dan temukan Anda dalam daftar nilainya.
Ingatlah bahwa Anda tidak akan menjadi prioritas nomor satu, tapi seharusnya
Anda juga tidak berada di posisi ke-10. Jangan berharap Anda bisa memahami
nilai-nilainya, tapi mengetahui cara memanfaatkan hal itu demi kepentingan Anda
akan membantu Anda memanipulasinya (halaman 59-60).
5.
Pandangan pria tentang hubungan; ada unsur KISS
(Kindred, Independence, Sex, Services).
Mr. Right yang Anda cari adalah pria
yang memiliki unsur kelima, yang membuat kebahagiaan Anda menjadi prioritas
tertingginya.
6.
Dua jenis pria: si penetap—pria yang berada
dalam sebuah hubungan, dan si pemain—pria yang mempunyai sebuah hubungan. Anda
bisa menemukan perbedaannya dengan panduan dalam buku ini.
7.
Apa yang dipikirkan pria tentang cinta;
tingkatan cinta: cinta-nafsu (atraksi reaksi), cinta-kamu (pura-pura jatuh
cinta), cinta-aku (berbagi rasa cinta), cinta-kita (cinta kita berdua), agape
(cinta kasih abadi).
“Jangan terjebak dalam trik dahaga kasih sayang di mana
perasaan sekecil apa pun yang mereka tunjukkan Anda anggap sangat berarti.”
(halaman 122)
8.
Obrolan pria: mengartikan omong kosong mereka.
9.
Kebutuhan pria untuk merasa dibutuhkan jauh
lebih besar daripada kebutuhan untuk merasa dicintai, karena bagi pria
dibutuhkan BERARTI dicintai. (halaman 172)
10. Apa
yang dipikirkan pria tentang tubuh wanita—jadilah diri Anda sendiri, betapapun
tidak sempurnanya Anda (tidak ada manusia yang sempurna!), seorang pria yang
telah terikat dengan Anda tidak akan mempermasalahkannya sama sekali.
11.
Bagaimana mengenali pria yang tepat.
“Dalam hubungan, jangan pernah memberikan sesuatu yang
lebih dari apa yang bisa Anda berikan dengan ikhlas. Dan jangan pernah mau
diperlakukan lebih rendah daripada cara Anda memperlakukannya.” (halaman 123)
Dengan
berbagai contoh nyata yang Geoff Barker bagikan, berdasarkan pengalamannya
dalam menjalin hubungan, hal-hal dalam buku ini menjadi lebih mudah dipahami.
Meskipun awalnya saya agak terkejut karena ternyata kenyataan begitu kejamnya
(berkaitan dengan apa yang dipikirkan pria), tapi saya menjadi lebih terbuka
dan memahami kenapa laki-laki bertingkah seperti itu. Sesungguhnya, alasan
kenapa masa pacaran saya selalu tidak lebih lama dari 9 bulan adalah SAYA
sendiri. Karena saya tipe orang yang mudah bosan; karena saya tidak bisa terima
atas perilakunya yang menurut saya sangat buruk. Misalnya adalah
kecenderungannya untuk menggodai banyak gadis lain, dan dia bilang itu bukan
masalah besar. Kenyataannya adalah MEMANG ITU BUKAN MASALAH BESAR. Sayalah yang
membuatnya jadi BESAR. Karena saya menilai perbuatannya dengan kacamata nilai
wanita, bukan nilai pria. Menggodai gadis-gadis lain itu hanyalah tindakan yang
membuatnya merasa menjadi pria normal, akibat dorongan hormon testosteronnya.
Namun hal itu tidak berhubungan sama sekali dengan hatinya.
“Jangan menganggap dorongan menyimpang itu
mengungkapkan isi hatinya. SAMA SEKALI TIDAK.” (halaman 135)
Jika
Anda juga pernah mengalami seperti yang saya alami, maka inilah saatnya untuk
mengubah sudut pandang kita tentang laki-laki. Ingatlah, tindakannya lebih
penting daripada kata-katanya. Suatu hubungan mungkin hanya untuk
bersenang-senang dan tidak untuk selamanya. Nikmatilah kekinian hubungan Anda;
jangan mengkhawatirkan masa depan hubungan tersebut. Biarkan berjalan secara
alami.
Buku
ini sangat komunikatif, dengan menampilkan berbagai contoh obrolan pria dan arti
sebenarnya, tips-tips bermanfaat, daftar hal-hal konyol yang menurut pria perlu
Anda ketahui (seringkali bagian ini membuat saya tertawa), dan quote-quote yang menohok, tapi itulah
kenyataannya! Namun ada beberapa bagian dari buku ini yang mungkin kurang cocok
dengan budaya yang kita anut, yaitu tentang seks (karena latar belakang penulis
pun berbeda dengan kita). Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk sekadar
menambah pengetahuan.
Finally, I love this book so much! Yah,
mungkin cara pikir Anda berbeda dengan cara pikir saya tentang hubungan
percintaan; mungkin Anda akan menganggap ini semua sebagai omong kosong. Tapi
perbedaan itu tak bisa dihindari, bukan? Terimalah pendapat saya dan penulis
buku ini dengan bijak.
0 komentar:
Post a Comment
Your comment is so valuable for this blog ^^