29 January 2016

[TIGER ON MY BED] Blog Tour: Giveaway


Halo lagi, Readers! Akhirnya kita sampai di post paling ditunggu-tunggu hari ini, yaitu giveaway time!! Sudah baca post sebelumnya tentang Ask Author dan Book Review? Jadi penasaran pengin baca, kan? Nah, kali ini satu pemenang akan saya pilih untuk mendapatkan satu novel Tiger on My Bed gratis! Syaratnya nggak susah, kok.

SYARAT & KETENTUAN

1. Domisilimu di Indonesia.
2. Follow blog The Reveter via GFC, G+ atau Bloglovin' (tengok bagian bawah halaman ini).
3. Follow akun Twitter @twigora, @09061983, @kimfricung .
4. Share link giveaway ini di sosial media yang kamu punya, mention ketiga akun di atas, dan jangan lupa sertakan hashtag #TIGERONMYBED , ya :)
5. Baca dan tinggalkan komentar di post Ask Author dan Book Review. Komentarnya yang berkaitan dengan isi post, ya :)
6. Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar dengan format:
Jawaban
Nama | Akun Twitter | E-mail
Link share

Setujukah kamu dengan pernyataan ini:
Mengapa? Mungkin kamu pernah punya pengalaman pribadi?
Feel free to use me tell me.

Nah, tunggu apa lagi? Giveaway ini hanya berlangsung selama seminggu, terhitung mulai hari ini sampai tanggal 4 Februari 2016. Satu orang pemenang dengan jawaban paling menarik dan yang memenuhi semua persyaratan akan saya pilih untuk mendapatkan satu novel Tiger on My Bed :D .

Pengumuman pemenang akan saya lakukan di blog ini, paling lambat 3 hari setelah masa giveaway berakhir. Pemenang juga akan saya hubungi lewat Twitter dan/atau e-mail. 

Jangan lupa, ikuti juga rangkaian blog tour di blog-blog berikut ini:
22 Januari
23 Januari
24 Januari
25 Januari
26 Januari
27 Januari
28 Januari
29 Januari:YOU ARE HERE! :D
30 Januari
31 Januari
1 Februari
2 Februari
3 Februari
4 Februari
5 Februari

15 comments:

  1. Buatku sih ada dua opsi, setuju dan tidak setuju.

    Setujunya karena emang bener kebanyakan wanita setelah patah hati baru menyadari benar-benar ia ingin dicintai seperti apa dan bagaimana. Misal, kadang cewek itu (walau gak semua) pasti akan bilang kalo abis patah hati atau putus ama cowoknya, gak perlu deh cowok ganteng, kaya, macho kalo cuma nyakitin. Biar sederhana, yang penting bisa ngertiin, perhatian dan setia. Nah, intinya baru nyadar sebenernya apa yang dia butuhkan (hubungan seperti apa) yang dia mau dalam percintaan setelah patah hati.

    Tidak setuju karena pada dasarnya siapa pun pasti punya kriteria sendiri sebelum jatuh cinta sama seseorang. Misal, kita cewek pasti uda pasang standart sendiri. Mau yang perhatian, setia, baik dan sebagainya. Otomatis kita pasti udah tau gimana kita nantinya mau dicintai. Makanya ada kriteria itu. Makanya sebisa kita cari yang sesuai kriteria kita. Istilahnya biar klop sekalian menghindari risiko patah hati. Hehehe..

    Buatku, pemikiran setiap orang itu bada-beda dalam menyikapi ini. Tergantung individunya aja sih.


    Terima kasih.

    Kiki Suarni | @Kimol12 | kikisuarni616@yahoo.com |https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/693189109129457664

    ReplyDelete

  2. Nama: dewi ayu ningsih
    Id twitter: @DewiiaeyuN
    Email: dewiiayuningsih@gmail.com
    Link share:
    https://mobile.twitter.com/DewiiaeyuN/status/693296131921436672?p=v

    Setuju,, Pengalaman itu kan pelajaran buat kita biar kita lebih baik dlam memilih juga menyikapi suatu hal. Kalau sudah pernah patah hati karna cinta, pasti kita akan jauh lebih hati" kalau mau jatuh cinta biar gak masuk ke jlan cerita yg sama lagi.
    Misalnya aja, kita pernah pacaran sama lelaki yg umurnya diatas kita. Pasti dia lebih dewasa kalau menghadapi suatu masalah kan, disaat kitanya butuh lebih banyak waktu bersama dia,dianya lebih sibuk dgan dunianya *kerja. disaat kita ngambek karna dia, dianya bukan merayu biar nggak ngambek lagi Malah ngomong "Dewasalah sedikit" . . . . Beughh krepekkk sakitt... :'( .
    Jadi ya itu pengalaman itu Guru besar utk kehidupan kita Kedepannya agar kita tahu mana yg lebih cocok untuk kita.

    ReplyDelete
  3. Veny | @yutakaNoYuki | himurasora@yahoo.co.id
    https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/693449495699259392

    Aku setuju dengan pernyataan itu. Pernah sih mengalami meskipun bukan patah hati secara ekstrim. Tapi dari kejadian patah hati itu aku jadi tahu seperti apa karakterku soal percintaan. Aku jadi paham mauku seperti apa atau aku ingin dapat pasangan seperti apa. Dari pengalaman patah hati itu juga aku seperti otomatis menyeleksi calon-calon pasanganku kelak

    ReplyDelete
  4. menurutku, orang yang pernah patah hati pasti akan menjawab setuju, dan yang belum ngerasain patah hati akan menjawab tidak setuju :D

    mereka yang pernah merasakan patah hati menjawab setuju karena mereka pernah merasakan jatuh cinta, indahnya cinta, dan bersikap apa adanya. tidak terpikirkan untuk menuntut ingin dicintai seperti apa, hanya ingin bersama. namun perasaan itu muncul setelah ia merasakan patah hati. ia merasa bahwa ia juga layak dicintai seperti apa yang dia inginkan, timbal balik dari cinta yang ia beri.

    orang yang belum pernah merasakan patah hati akan menyangkal. mereka merasa, "ah nggak mungkinlah kayak gitu". itu karena mereka belum sadar bahwa ketika jatuh cinta, ia tidak akan terpikirkan seperti apa ia ingin dicintai. :D

    tapi aku juga kurang tau seperti apa sih, aku hanya mengambil kesimpulan dari curhatan temen-temen aja, hehe
    kalo aku sendiri, aku pernah patah hati sekali, dan memang berpikir seperti itu. walau nggak lama, tapi pemikiran ingin dicintai seperti apa itu memang sempat terlintas sekilas. :D

    Ten | @ten_alten | regulus_noel@yahoo.com
    https://twitter.com/ten_alten/status/693599315428659201

    ReplyDelete
  5. Kalau kamu pernah patah hati ya pasti jawab setuju. Kalo pernah ngalamin berarti ada yang salah dalam hubungan percintaan kan sampai harus patah hati. Nah bercermin dari kesalahan itu, kita jadi tahu deh harus bersikap seperti apa agar layak dicintai.

    Annisa|@YoshikuniNhora|aniecanoranisa@gmail.com
    link share: https://twitter.com/YoshikuniNhora/status/693988710262509568

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Jawaban :
    Gak setuju sih... karena kalau harus merasakan patah hati dulu baru bisa sadar ingin dicintai seperti apa, rasanya itu udah terlambat banget, seperti penyesalan yang datangnya selalu belakangan. Dan patah hati itu asli nggak enak banget! Walaupun ketika jatuh cinta akan selalu ada resiko untuk patah hati. Kalau bisa sih lebih baik tahu dulu atau menentukan target ingin dicintai seperti apa dan mencintai orang yang bagaimana. :D

    Aulia | @nunaalia | auliyati.online@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/694023754465193984

    ReplyDelete
  8. Jawaban:

    Aku tidak setuju dengan pernyataan "Sebelum benar-benar patah hati, kau tak akan pernah menyadari seperti apa kau ingin dicintai."
    Karena menurutku, selama kita jatuh cinta dan mencintai serta dicintai, kita dengan sendirinya akan tau seperti apa kita ingin dicintai. Mencintai dan dicintai membuat kita belajar bagaimana dan seperti apa kita ingin dicintai, karena cara yang diinginkan tersebut akan mengalir begitu saja seiring berjalannya waktu. Hingga pada saatnya kita harus patah hati, kita hanya akan menyadari bahwa cara yang kita inginkan mungkin tidak bisa kita dapatkan pada orang tersebut. Jadi, kalau boleh aku membuat pernyataan lagi yang mirip: Sebelum benar-benar jatuh cinta dan mencintai serta dicintai, kau tak akan pernah tau cara dicintai seperti apa yang kau inginkan.
    Sekian. :))

    Furia Ega Tyas | @egatyas | fetyas.sharfina@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/egatyas/status/694118806663266304

    ReplyDelete
  9. Nggak setuju. Sebenarnya kadang, tanpa perlu patah hati, kita bisa tahu seperti apa kita ingin dicintai. Bahkan ketika kita menjalani hubungan yang mungkin tidak seperti yang kita harapkan, dari sana kita juga bisa tahu seperti apa kita ingin dicintai, tanpa harus merasa patah hati. Hehehe. :)

    Nama : Dhamala Shobita | Akun Twitter : @dhamalashobita | E-mail : dhamalasc@gmail.com
    Link share : https://twitter.com/dhamalashobita/status/694154079820345344

    ReplyDelete
  10. Sangat setuju. Meskipun sebelum merasakan patah hati kita punya sketsa seperti apa inginnya dicintai. Namun sebelum benar-benar merasakannya (baca: patah hati) kita tidak akan sepenuhnya sadar seperti apa inginnya dicinta. Sekadar punya namun belum menyadari secara benar keberadaannya.

    Didi Syaputra | @DiddySyaputra | syaputradiddy@gmail.com
    https://mobile.twitter.com/DiddySyaputra/status/694258635803725826?p=v

    ReplyDelete
  11. Setuju, karna ketika akan menjalin hubungan dengan seseorang, kita pasti punya bayangan "happy ending", namun pada kenyataannya setelah menjalani hubungan pasti ada saja pasang-surut. Jika kemudian disakiti, dan merasakan patah hati, hmmm baru deh ngerasain seperti apa kita ingin dicintai..bahwa tidak seindah bayangan yg diinginkan.
    Patah hati juga-lah yang membuat kita lebih "wise", dan bakal mempertemukan kita dengan pangeran sesungguhnya, yang benar mengerti seperti apa kita ingin dicintai.

    Estiy | @estiyuliastri| estiyuliastri@gmail.com
    https://twitter.com/estiyuliastri/status/694737743885180928

    ReplyDelete
  12. Setujukah kamu dengan pernyatan ini "Sebelum benar-benar patah hati, kau tak akan pernah menyadari seperti apa kau ingin dicintai."

    Jawaban:
    Setuju. Sebelum benar-benar merasakan patah hati a.k.a rasa sakit kebanyakan dari kita memang tidak menyadari tentang apa yang kita inginkan, apa prioritas kita dan apa tujuan hidup kita. Kebanyakan dari kita sibuk dengan pekerjaan ataupun rutinitas sehari-hari hingga kadang melupakan apa yang benar-benar berharga bagi kita. Bahkan tak jarang kita melupakan tentang diri kita sendiri. Tentang perasaan kita sendiri. Hanya karena pandangan orang lain dan lingkungan sekitar. Sibuk menciptakan image yang menurut kita pantas dan tidak pantas menurut pandangan orang lain.
    Dan seperti lirik lagu passenger berikut ini:
    Well you only need the light when it's burning low
    Only miss the sun when it starts to snow
    Only know you love her when you let her go

    Kadang memang kita harus merasakan sakit dahulu untuk memahami apa yang benar-benar kita butuhkan dan kita inginkan.

    Ningsih Kwon | @ingoldlife | c_ningsih06@yahoo.co.id
    https://twitter.com/ingoldlife/status/694786165841350656

    ReplyDelete
  13. Saya setuju dengan peryataan tersebut. Kenapa??? Karena setelah patah hati, kita baru sadar bahwa perlakuan pasangan kita selama ini yang bahkan mengarah ke hal-hal yang tidak baik, hanya kita jadikan pembenaran agar bisa bertahan dengannya. Tapi setelah pengorbanan yang kita lakukan ternyata tak berarti apa-apa dimatanya dan bahkan kita seolah dianggap sampah atau barang habis pakai, yang setelah dinikmati langsung dibuang pada tempatnya, hal itulah yang menyadarkan kita bahwa perlakuannya selama ini bukanlah cinta dan kita bukan mengingikan yang seperti itu tapi yang seperti ini. Dan sebenarnya itulah fungsi dapi patah hati bukan?! Tuhan memisahkanmu dengan dia dengan cara yang menyakitkan tapi itu merupakan tanda bahwa dia tidak baik untukmu... :')

    Terima kasih Frida ^^

    Nova Indah Putri Lubis | @n0v4ip | n0v4ip[at]gmail[dot]com
    https://twitter.com/n0v4ip/status/695006264967827456

    ReplyDelete
  14. Rini Cipta Rahayu | @rinicipta | rinspiration95@gmail.com | https://twitter.com/RiniCipta/status/695211298166960128

    Menurutku, pernyataan itu benar. Karena seringnya memang begitu. Kesannya sih menyesal ketika patah hati. Waktu berhubungan, kita sering ngerasa bosan, nggak puas dengan dia, dengan kita. Banyak berkeinginan untuk mencoba hal dengan orang lain sesuai dengan keinginan kita. Tapi nyatanya sih, nggak semua sesuai dengan harapan. Kadang setelah mencoba, dia nggak sesuai dengan ekspektasi kita. Sikapnya juga nggak pas dengan kepribadian kita. Pada akhirnya, kita akan mencoba untuk kembali menjalani hubungan yang menyamankan seperti hubungan sebelumnya. Ya, harapannya sih semoga sama-sama berkeinginan seperti itu. Karena tak jarang mereka yang telah dikecewakan akan enggan untuk kembali.

    ReplyDelete
  15. Nama : Sasti
    Twitter : @legitur15
    Email : sastye.malory@gmail.com
    Link: https://twitter.com/legitur15/status/695285186590707712?s=09

    Dasarnya, aku orangnya memang gak suka sakit. Sakit di badan ato di hati.. Dua itu adalah sakit yg pengen banget aku hindari. Alhamdulillah, ini badan juga gak pernah sakit parah. Lalu, sakit hati (sama temen, keluarga.. Pernah sih tapi, gak sampek lama. Palingan, gak sampek se jam udah baik nih hati).
    Nah, kalo masalah sakit hati sama cowok., alhamdulillah, sampek sekarang belum pernah. Bukan karena pasti selalu diterima rasa sukaku, bukaaan. Tapi, aku menyadari satu hal dari dulu.. Kalo cinta sama orang, berarti kudu siap patah hati. Dan saat itu aku berpegang penuh sampek sekarang kalo aku suka sama cowok gak sukaaa banget. Hanya suka aja. Nah, kalo rasa suka ini berkembang menjadi lebih.. Aku berusaha banget nge handle diriku biar gak jatuh dan sakit bila nemuin hal yang gak aku pengenin. Nah kalo kebablasan.. Mungkin, aku bakalan rehat sejenak untuk hati ini. Tentu saja, setiap hati wanita yang pernah terluka.. Pasti akan berhati-hati untuk melangkah kan? Bagiku, selagi hati ini kuat untuk bertahan dan ketemu dengan hati yg dia suka, aku bakalan ngejar. Walau, dasarnya aku memang gak pengen sakit hati. Toh, pemandangan alam dan kesibukan juga salah satu obat untuk rehat hati kan.
    XD

    ReplyDelete

Your comment is so valuable for this blog ^^

bloggerwidgets