Cek di sini! |
Malam itu, berdiri di ruang terbuka
yang jadi tempat jemuran di kos seorang teman, saya memandangi gedung apartemen Taman
Melati yang sedang dibangun sambil berpikir, Segede itu, terdiri dari berapa apartemen, ya? Ribuan kayaknya ada.
Lalu dengan nggak nyambungnya, saya teringat topik #BBIHUT6
Marathon dan bertanya-tanya, Genre apa
ya, yang belum pernah saya baca? Kalau
ada, apakah saya penasaran pengin baca genre tersebut? Ini pertanyaan yang sulit bagi omnivora alias
pelahap segala genre macam saya. Terlebih dulu, untuk menjawab pertanyaan ini,
saya harus tahu, genre buku itu apa aja, sih?
Berselancar di Google dengan kata kunci “book
genre”, saya membuka beberapa situs. Sembari membaca daftar genre, saya
bergumam terus-menerus, “Genre ini udah pernah baca... Ini udah... Ini juga
udah... Ini? Hmm, oh iya, udah juga...”
Sumber: PopKey |
Akhirnya, saya menemukan satu genre
yang belum pernah saya baca, verse
fiction atau lyrical fiction. Ini
adalah novel yang mengambil rupa layaknya puisi panjang sekali. Nah, bayangkan,
gimana rasanya baca puisi yang panjangnya senovel? Langsung saya dibikin
penasaran. Pas sekali, ada novel terjemahan baru terbitan Spring yang lagi
ngetren, One karya Sarah Crossan. Ceritanya
menarik, sih, kalau dibaca dari blurb-nya.
Lalu ketika melihat di temlen Instagram, @yuusasih mengunggah
foto buku ini dengan kepsyen yang mengatakan bahwa novel ini “lyrical fiction”,
saya jadi makin penasaran.
(kutipan dari One)I can think of
one hundred things
worse than
living alongside Tippi,
than living in this body
and being who
I have always been.
Ada lagi, sih, jenis fiksi yang belum
pernah saya baca, tapi saya tidak tahu apakah ini bisa digolongkan “genre”.
1. Novel grafis
Dulu, saya cukup
sering baca komik, tapi seingat saya, saya belum pernah baca novel grafis.
Apa, sih, bedanya novel grafis dengan
komik? Inilah pertanyaan pertama yang langsung muncul begitu di otak saya
tercetus “novel grafis”. Katanya, sih, novel grafis duluan muncul ketimbang buku
komik. Novel grafis pertama yang pernah terbit adalah adaptasi dari Lenardo und Blandine-nya Gottfried
August Burger, yang terbit pada tahun 1783, dengan ilustrasi oleh Joseph Franz
von Goez.
Menurut pemahaman saya, juga dari hasil
berselancar di internet, buku komik biasanya terbit berseri dan secara periodik
(meski ada yang one-shot, sih). Tiap seri
terdiri dari beberapa cerita yang terpisah tapi tetap punya benang merah plot
besar. Misalnya, buku komik Detektif Conan, yang satu volume terdiri dari
beberapa kisah pemecahan kasus, disebut “file”. Sementara itu, novel grafis
bisa disebut komik yang panjangnya sebuku. Satu buku satu kisah, ya, kayak
novel gitu.
Saya penasaran pengin baca novel grafis,
terutama karya Neil Gaiman. Saat ini, saya paling dibikin penasaran oleh The Sleeper and the Spindle. Btw, saya
belum pernah baca karya beliau *duh, tutup muka saking malu*.
Om Mycroft pun mengusap wajah saking nggak percayanya. "Kamu belum pernah baca karya Neil Gaiman? Saya aja belum." Sumber: Giphy |
Saya juga pengin
baca The Complete Persepolis karya
Marjane Satrapi (pertama kali tahu tentang buku ini gara-gara berselancar di
Google dengan kata kunci “banned books”).
2. Naskah drama
Jenis naskah
fiksi apa aja, sih? Novel, cerpen, puisi....
Nah, karena belum pernah baca, saya
cenderung melupakan bahwa naskah drama itu termasuk fiksi juga. Belum pernah
baca karena saya masih belum tertarik membacanya. Bulan Februari lalu saya
pernah mencoba baca The Importance of
Being Earnest karya Oscar Wilde (versi digital, unduh gratis di Project Gutenberg), dan saya tidak tahu bahwa itu naskah drama sampai saya membacanya. Pada
akhirnya, saya tidak jadi lanjut membacanya karena waktu itu sudah kewalahan
dengan buku-buku di rak “sedang dibaca” saya. Mungkin nanti bakal saya
lanjut.... Oya, saya juga baru-baru ini PO Hakim
Sarmin Presiden Kita karya Agus Noor, yang merupakan naskah drama juga. Awalnya
saya kira kumpulan cerpen, lho. Semoga bulan depan sudah jadi mencoba baca
fiksi jenis ini.
Nah, demikianlah genre dan jenis karya fiksi yang belum pernah saya baca dan saya ingin sekali membacanya. Semoga bisa terwujud secepatnya *lirik buku di rak "sedang dibaca"*
naskah2 drama (play) klasik bagus2 lho. di BBI banyak nih yg biasa baca & review play. salah satunya bzee.
ReplyDeleteWah, makasih infonya, Kak Dhila. Oh iya, Kak Bzee, saya pernah beberapa kali main ke blognya. Nanti (kalau udah niat) saya bakal blogwalking nyari tentang naskah drama hehe
DeleteJadi tertarik sama Lyrical Fiction ini, setahu saya sajaknya Homer yang Oddysey masuk ini
ReplyDeleteDan saya gagal menerjemahkannya hiks
Itu udah pernah diterjemahin ke bhs Indonesia belum, sih?
DeleteWew, gagalnya kenapa, Mas?