11 April 2017

Genre Buku Apa, Ya, yang Belum Pernah Saya Baca?


Cek di sini!

Malam itu, berdiri di ruang terbuka yang jadi tempat jemuran di kos seorang teman, saya memandangi gedung apartemen Taman Melati yang sedang dibangun sambil berpikir, Segede itu, terdiri dari berapa apartemen, ya? Ribuan kayaknya ada. Lalu dengan nggak nyambungnya, saya teringat topik #BBIHUT6 Marathon dan bertanya-tanya, Genre apa ya, yang belum pernah saya baca? Kalau ada, apakah saya penasaran pengin baca genre tersebut?  Ini pertanyaan yang sulit bagi omnivora alias pelahap segala genre macam saya. Terlebih dulu, untuk menjawab pertanyaan ini, saya harus tahu, genre buku itu apa aja, sih?
Berselancar di Google dengan kata kunci “book genre”, saya membuka beberapa situs. Sembari membaca daftar genre, saya bergumam terus-menerus, “Genre ini udah pernah baca... Ini udah... Ini juga udah... Ini? Hmm, oh iya, udah juga...”
Sumber: PopKey
Akhirnya, saya menemukan satu genre yang belum pernah saya baca, verse fiction atau lyrical fiction. Ini adalah novel yang mengambil rupa layaknya puisi panjang sekali. Nah, bayangkan, gimana rasanya baca puisi yang panjangnya senovel? Langsung saya dibikin penasaran. Pas sekali, ada novel terjemahan baru terbitan Spring yang lagi ngetren, One karya Sarah Crossan. Ceritanya menarik, sih, kalau dibaca dari blurb-nya. Lalu ketika melihat di temlen Instagram, @yuusasih mengunggah foto buku ini dengan kepsyen yang mengatakan bahwa novel ini “lyrical fiction”, saya jadi makin penasaran.

I can think of
one hundred things
worse than
living alongside Tippi,
than living in this body
and being who
I have always been.
(kutipan dari One)


Ada lagi, sih, jenis fiksi yang belum pernah saya baca, tapi saya tidak tahu apakah ini bisa digolongkan “genre”.
1. Novel grafis
Dulu, saya cukup sering baca komik, tapi seingat saya, saya belum pernah baca novel grafis.

Apa, sih, bedanya novel grafis dengan komik? Inilah pertanyaan pertama yang langsung muncul begitu di otak saya tercetus “novel grafis”. Katanya, sih, novel grafis duluan muncul ketimbang buku komik. Novel grafis pertama yang pernah terbit adalah adaptasi dari Lenardo und Blandine-nya Gottfried August Burger, yang terbit pada tahun 1783, dengan ilustrasi oleh Joseph Franz von Goez.
Menurut pemahaman saya, juga dari hasil berselancar di internet, buku komik biasanya terbit berseri dan secara periodik (meski ada yang one-shot, sih). Tiap seri terdiri dari beberapa cerita yang terpisah tapi tetap punya benang merah plot besar. Misalnya, buku komik Detektif Conan, yang satu volume terdiri dari beberapa kisah pemecahan kasus, disebut “file”. Sementara itu, novel grafis bisa disebut komik yang panjangnya sebuku. Satu buku satu kisah, ya, kayak novel gitu.

Saya penasaran pengin baca novel grafis, terutama karya Neil Gaiman. Saat ini, saya paling dibikin penasaran oleh The Sleeper and the Spindle. Btw, saya belum pernah baca karya beliau *duh, tutup muka saking malu*.
Om Mycroft pun mengusap wajah saking nggak percayanya.
"Kamu belum pernah baca karya Neil Gaiman?
Saya aja belum."
Sumber: Giphy
Saya juga pengin baca The Complete Persepolis karya Marjane Satrapi (pertama kali tahu tentang buku ini gara-gara berselancar di Google dengan kata kunci “banned books”).
2. Naskah drama
Jenis naskah fiksi apa aja, sih? Novel, cerpen, puisi....

Nah, karena belum pernah baca, saya cenderung melupakan bahwa naskah drama itu termasuk fiksi juga. Belum pernah baca karena saya masih belum tertarik membacanya. Bulan Februari lalu saya pernah mencoba baca The Importance of Being Earnest karya Oscar Wilde (versi digital, unduh gratis di Project Gutenberg), dan saya tidak tahu bahwa itu naskah drama sampai saya membacanya. Pada akhirnya, saya tidak jadi lanjut membacanya karena waktu itu sudah kewalahan dengan buku-buku di rak “sedang dibaca” saya. Mungkin nanti bakal saya lanjut.... Oya, saya juga baru-baru ini PO Hakim Sarmin Presiden Kita karya Agus Noor, yang merupakan naskah drama juga. Awalnya saya kira kumpulan cerpen, lho. Semoga bulan depan sudah jadi mencoba baca fiksi jenis ini.

Nah, demikianlah genre dan jenis karya fiksi yang belum pernah saya baca dan saya ingin sekali membacanya. Semoga bisa terwujud secepatnya *lirik buku di rak "sedang dibaca"*

4 comments:

  1. naskah2 drama (play) klasik bagus2 lho. di BBI banyak nih yg biasa baca & review play. salah satunya bzee.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, makasih infonya, Kak Dhila. Oh iya, Kak Bzee, saya pernah beberapa kali main ke blognya. Nanti (kalau udah niat) saya bakal blogwalking nyari tentang naskah drama hehe

      Delete
  2. Jadi tertarik sama Lyrical Fiction ini, setahu saya sajaknya Homer yang Oddysey masuk ini

    Dan saya gagal menerjemahkannya hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu udah pernah diterjemahin ke bhs Indonesia belum, sih?
      Wew, gagalnya kenapa, Mas?

      Delete

Your comment is so valuable for this blog ^^

bloggerwidgets