24 August 2015

Pertama Kalinya Resensi Saya Nongol di Koran


Ini late post, sih, sebenarnya. Tapi, rasa senang masih membuncah di hati tatkala melihat kembali koran Tempo edisi Minggu, 9 Agustus 2015 (yang sudah lecek, nyelempit di dalam rak penuh buku-buku kuliah yang sudah tak terpakai *sok wkwk), jadi saya tetap ingin publikasikan di blog, hehe.

Di rubrik Buku, resensi buku Lukisan Dorian Gray tulisan saya nongol jadi bintang utama! Ini pertama kalinya saya mengirim resensi ke Koran Tempo (meski bukan pertama kalinya mengirim ke media massa, dan ditolak) dan ternyata diterima untuk diterbitkan. Tanggal 30 Juni 2015 saya mengirim ke redaksi Tempo, kemudian beberapa hari sebelum tanggal 9 Agustus pihak redaktur mengirim e-mail pemberitahuan ke saya, bahwa resensi saya akan terbit (pada saat itu, saya sudah lupa kalau pernah mengirim resensi saya ke Tempo *parah). Jika dihitung, sekitar 5 minggu jarak antara pengiriman resensi dan penerbitan.

Hari Minggu itu, pagi-pagi saya sudah bangun (tumben) dan keliling Yogya mencari Koran Tempo. Di tengah terpaan angin pagi Yogya yang dingin, saya menghampiri sebuah kios koran yang buka (sebelumnya ada beberapa kios koran, tapi tutup semua), tapi tak ada Koran Tempo di sana. Akhirnya saya mau pergi ke Terminal Jombor (pasti di terminal banyak kios koran, haha). Eh, baru sampai di perempatan lampu lalu lintas Ring Road Utara, ada mas-mas loper koran nyamperin saya.

"Mas, ada Koran Tempo, nggak?"
Si Mas menarik sebuah koran dari tumpukan di tangannya.
"Ini, kan, Mbak?"
Cling! Saya tersenyum lebar. "Iya, Mas, itu!"
Akhirnya saya memboyong koran itu seharga 3.000 rupiah.

Saya sangat antusias hingga tak sabar untuk membukanya sepanjang jalan (untung kos saya lumayan dekat dengan Ring Road Utara). Sesampai di kos, saya langsung membuka rubrik Buku. Dan.... sampai di bagian akhir tulisan, saya tercenung. Kok, nggak ada nama saya dicantumin, ya?


Lucunya, di bawah tulisan saya itu ada ralat, bahwa karena kesalahan teknis, nama penulis resensi minggu lalu tak tercantumkan. Lhah, masa tiap minggu ada ralat? Hohoho.

Saya menanyakan perihal ini ke redaktur, dan memang ternyata (lagi-lagi) ada kesalahan teknis sehingga nama saya tak tercantumkan. Sayangnya, minggu depannya, saya tak sempat memburu Koran Tempo lagi karena saya sedang berada di pedalaman di luar Pulau Jawa. Well, meski nama saya keselip entah di mana, saya tetap senang karena ini adalah pertama kalinya tulisan saya nongol di koran :D 

10 comments:

Your comment is so valuable for this blog ^^

bloggerwidgets