IMDB Rating : 8.1/10
Director:
Writers:
Stars:
Saya
suka dengan tokoh wanita pemberani, seperti Tris dalam novel trilogi Divergent;
Melanie Stryder dalam The Host; dan tentunya Katniss Everdeen. Tokoh wanita
semacam ini seakan menyuarakan kesetaraan jender, hal yang sudah lama
diperjuangkan di dunia nyata, tapi secara tak kasat mata, masih belum
terwujudkan sepenuhnya.
Setelah
Katniss mengajukan diri untuk menggantikan adiknya, Prim, dalam The Hunger
Games ke-74, kemenangannya yang kontroversial menyebabkan pemberontakan di
Distrik Panem. Ketika tantangan permainan terakhir menyuruhnya memilih antara
membiarkan Peeta memakan beri beracun, sehingga ia sendiri dapat menjadi
pemenang, atau sebaliknya, Katniss tidak memilih keduanya. Katniss dan Peeta
sepakat untuk memakan beri itu bersama-sama, yang malah membuat mereka berdua
menjadi juara.
Setahun
kemudian, Katniss dan Peeta harus melakukan Tur Kemenangan, di mana mereka akan
mengunjungi semua distrik. Sebelum pergi, Presiden Snow menemui Katniss dan
mengatakan bahwa ia khawatir jika tindakan Katniss sehubungan dengan buah beri
beracun dalam permainan itu dianggap orang-orang sebagai tindakan pemberontakan.
“…people viewed your little trick with the berries as
an act of defiance… And if a girl from District 12 of all places can defy The
Capitol and walk away unharmed, what is to prevent them from doing the same?
What is to prevent, say, an uprising? That can lead to revolution.” (Presiden
Snow memperingatkan Katniss)
Presiden Snow memperingatkan Katniss agar
ia berusaha meyakinkan orang-orang bahwa ia bahagia, atau jika tidak,
orang-orang terdekatnya akan berada dalam bahaya. Tapi Katniss gagal. Diawali
dengan pidato emosionalnya di Distrik 11, ketika mengingat tentang Rue, yang
membuat orang-orang mengangkat tiga jari dan menirukan suara Mockingjay—lambang
pemberontakan.
Snow dan Plutarch, kepala pembuat game,
berdiskusi, bagaimana caranya menunjukkan kepada orang-orang bahwa Katniss—yang
telah menjadi simbol harapan pemberontakan—bukanlah bagian dari mereka,
melainkan bagian dari Capitol. Plutarch mengusulkan, tidak perlu menghancurkan
Katniss, tapi menghancurkan image-nya, dengan menakut-nakuti masyarakat. Namun
Snow menyanggah, “It won’t work. Fear
does not work as long as they have hope. And Katniss Everdeen is giving them
hope.” Tapi Plutarch cukup cerdas untuk mengeksploitasi berita pertunangan
Katniss dan Peeta untuk menunjukkan bahwa mereka bagian dari Capitol, agar
masyarakat membencinya.
Tindakan pemberontakan fisik makin parah.
Orang-orang kini berani melawan balik para Peacemaker yang bertugas menangkap
mereka. Sebagai tindak lanjut untuk menyebarkan ketakutan di antara
masyakarakat, sepasukan Peacemaker tiba di Distrik 12 dan menggeledah tiap
rumah untuk mencari barang gelap. Bahkan Gale dihukum cambuk karena melawan
sang komandan Peacemaker. Katniss pun membatalkan rencana pernikahannya karena
kekacauan ini.
Snow memutuskan untuk mengadakan Quarter
Quell, di mana dia bisa mengubah peraturan Hunger Games, yang hanya boleh
dilakukan tiap 25 tahun sekali.
“...the 75th
anniversary of our defeat of the rebellion, we celebrate the 3rd Quarter Quell
as a reminder that even the strongest cannot overcome the power of The
Capitol.” (Snow)
Peraturan barunya ialah para peserta
Hunger Games ke-75 ini adalah para pemenang terdahulu dari tiap distrik. Tentu
saja hal ini menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi Katniss dan Peeta, yang
baru menang tahun lalu, dan belum mengenal para pemenang lain. Haymitch, sang
mentor, berpikir bahwa mereka harus bersekutu dengan sebagian peserta yang bisa
dipercaya. Pada saat Games dimulai, Katniss dan Peeta bersekutu dengan tribut
Distrik 4: Finnick dan pasangannya yang sudah tua, Mags. Kemudian, mereka bersekutu
juga dengan sekelompok tribut lain, yaitu tribut Distrik 4: Wires dan Beetee
yang cerdik dan ahli teknologi, serta Johanna dari Distrik 7. Mereka bekerja
sama, menemukan cara kerja Games tersebut, serta membuat rencana untuk
menghancurkan tribut-tribut lain. Apakah mereka berhasil? Jika mereka tetap
bersekutu, siapa yang akan jadi juara Quarell Quell?
Ada beberapa hal
menarik/mengherankan/membingungkan yang saya temukan dalam film ini.
1.
Kata-kata
Peeta ketika ia dan Katniss menghadiri pesta penutupan Tur Kemenangan di
Presidential Palace.
“People
starving in (District) 12. Here, they’re just throwing it up to stuff more in.”
Ketimpangan
kehidupan gemerlap di Capitol dengan kehidupan masyarakatnya yang kelaparan ini
mengingatkan saya akan tingkah Ibu Ani Yudhoyono yang pamer foto-foto liburan
keluarga di saat warganya sedang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung dan
Jokowi serta istrinya sedang sibuk membantu korban banjir Jakarta.
2.
Sebelum
memasuki arena Games, Haymitch memperingatkan Katniss, “Katniss, when you’re in the arena, remember
who the real enemy is.” Menariknya,
nasehat Haymitch ini mirip sekali dengan kata-kata yang diucapkan Finnick
ketika Games hampir usai, “Katniss, remember who the real enemy is."
3. Kata-kata
Plutarch, si kepala pembuat game, pengganti Seneca Crane, ketika pertama kali
bertemu dengan Katniss, “I’m sure we’ll meet again.” Bagi yang sudah menonton film
ini hingga tamat, pasti tahu maksudnya, hehehe. Saya nggak sebutin, karena ntar
jadi spoiler, dong :v.
4.
Dialog
favorit saya:
Prim :
“Since the last Games, something is different. I can see it.”
Katniss :
“What can you see?”
Prim :
“Hope.”
5. Lapisan logam yang mengisolasi arena dari dunia luar.
6.
Kostum
Katniss yang mengagumkan!
a. Gaun yang dipakai saat perarakan tribut.
b.
Wedding dress yang berubah menjadi gaun Mockingjay, yang
membuat Cinna dianggap memberontak dan akhirnya dipukuli oleh Peacemaker.
7.
Teknologi
canggih nan unik!
a. Wahana latihan menembak panah. Kalau
targetnya pakai teknologi hologram kayak begini, kan, hemat, efektif, efisien.
Bisa dipakai buat latihan tembak senapan juga nih, nggak usah pakai target
konvensional.
b. Kamera robot. Wah, nggak butuh kameramen
lagi untuk menggerakkan kamera!
c. Layar hologram. TV LCD ekstra tipis?? Udah
nggak zaman lagi! Ini malah nggak pakai layar fisik!
d. Keran ajaib, bantuan yang dikirim oleh
Haymitch saat Katniss dkk. kehausan.
8. Pemberontakan
Katniss terhadap Capitol yang disampaikan secara non-violence.
9.
Wiress,
yang dibilang gila oleh Johanna karena bergumam, “Tic-toc,” terus menerus,
malah menemukan sesuatu hal penting yang menuntun Katniss mengetahui cara kerja
Games, yang berkaitan dengan “jam”.
10.
Salah
satu animator film ini adalah orang Indonesia, Rini Sugianto, yang pernah
menjadi animator Tin Tin, The Hobbit, dsb.
Selain itu, perancang wedding dress yang dipakai Katniss juga orang Indonesia, Tex
Saverio, pria Jakarta kelahiran 1984 yang dijuluki Alexander McQueen-nya
Indonesia.
11.
Si Katniss ini memang suka menolong, tapi
sekalinya menolong orang, ia melakukannya dengan “nanggung”. Ketika terjadi
penyerangan Peacemaker di Distrik 12, ada seorang ibu yang matanya terluka.
Katniss menolongnya dengan memberi kain yang telah ia basahi dengan air untuk
membasuh lukanya. Lalu terdengar suara teriakan Gale dari arah lapangan (waktu
itu Gale dihukum cambuk), dan Katniss meninggalkan si ibu itu begitu saja.
12.
Sebuah quote
yang diucapkan Peeta saat ia dan Katniss berpidato di depan rakyat Distrik 11
dalam rangkaian Tur Kemenangan. “But our lives aren’t just measured in years. They’re
measured in the lives of people we touch around us.”
Seperti saya menyukai film Hunger Games sekuel
pertama, saya juga menyukai sekuel ini! Mungkin salah satu alasannya adalah
saya menonton versi HD 720p (sangat lumayan nggak ngerusak mata, dibandingan
360p, kan :D), jadi saya sungguh menikmati alur ceritanya. Meskipun film ini
tergolong film panjang, dengan durasi 2 jam 26 menit, saya sama sekali nggak
mengantuk (padahal saya nonton larut malam), lantaran plotnya yang terbangun
dengan sangat menarik dan membikin penasaran; visual effect yang bagus, kostum keren. Beda sekali dengan ketika
nonton Man of Steel dengan durasi yang hampir sama, di mana saya merasa amat
bosan hingga memutuskan untuk meneruskan nonton hanya karena “nanggung, sudah
hampir selesai masa nggak ditamatin sekalian”, hehehe. Alur film ini sama
sekali tidak tertebak ujungnya. Ketika sudah sampai di penghujung film, saya
malah dibikin makin penasaran hingga gemas! Nggantung banget akhirnya!
0 komentar:
Post a Comment
Your comment is so valuable for this blog ^^