Buku : Judul
Buku ini Rahasia
Penulis : Pseudonymous
Bosch
Penerjemah :
Susan Meliana Husen
Tebal : 342
halaman
Penerbit/cetakan : Elex Media Komputindo/Cetakan I, 2011
ISBN : 978-602-00-0425-9
Harga :
Rp 20.000,00 (Obral)
Genre :
Fantasi
Wahai, engkau,
manusia normal dengan lima indera saling terpisah….
Pernahkah kau membayangkan bagaimana seandainya kau dapat melihat warna-warna dari huruf-huruf yang kaubaca?
Bagaimana seandainya ketika kau mendengar suara-suara bising, berkelebat di matamu berbagai bentuk abstrak?
Atau kau dapat menghirup bau-bauan dari musik yang kaudengar?
Pernahkah kau membayangkan bagaimana seandainya kau dapat melihat warna-warna dari huruf-huruf yang kaubaca?
Bagaimana seandainya ketika kau mendengar suara-suara bising, berkelebat di matamu berbagai bentuk abstrak?
Atau kau dapat menghirup bau-bauan dari musik yang kaudengar?
Mungkin kau akan
mencibir padaku, mengatakan bahwa itu mustahil.
Well, the secret is, (and it was not a secret anymore because I’ve told you),
that unified sensory perceptions is RARE, but REAL. It was called SYNESTHESIA.
(You are Googling it right now, yeah!)
Well, the secret is, (and it was not a secret anymore because I’ve told you),
that unified sensory perceptions is RARE, but REAL. It was called SYNESTHESIA.
(You are Googling it right now, yeah!)
***
Mari saya perkenalkan pada tokoh utama kita, Cassandra, atau biasa dipanggil Cass.
Seorang gadis sebelas tahun yang memiliki telinga berujung lancip yang akan
berubah warna jika emosinya sedang meluap-luap. Ia bangga menjadi seorang
survivalis, meski belum pernah mempraktikkannya di dunia nyata.
Tas
ransel selalu menemaninya ke mana pun ia pergi (kayak Dora, The Explorer, tapi ini ranselnya tidak bisa bicara). Ini isi
ranselnya:
Setiap
Rabu, sepulang sekolah, Cass bekerja di toko barang antik milik kedua kakeknya:
Kakek Larry dan Kakek Wayne. Suatu saat, Gloria, agen real estate, datang dan
membawa banyak barang dari rumah seorang pesulap yang telah diduga meninggal. Dalam tumpukan kardus
dan kotak, Cass menemukan sebuah kotak kayu berisi lusinan botol kristal kecil
berisi cairan dan serbuk dengan berbagai macam bau. Kotak itu bernama Simfoni Bau-bauan.
Berikutnya, perkenalkan Max-Ernest, seorang bocah laki-laki yang terobsesi
menjadi pelawak, tapi sejauh ini tak satupun leluconnya lucu. Lewat suatu
perjumpaan, Cass dan dia merasa cocok satu sama lain, hingga Cass menceritakan
tentang Simfoni Bau-bauan. Mereka menemukan catatan harian sang pesulap, yang
membuat mereka dicari oleh sepasang pria-wanita: Nona Mauvais yang amat cantik
seperti Barbie, dan Dr. L. Penculikan Benjamin Blake, teman satu sekolah Cass
dan Max-Ernest, membawa mereka ke petualangan mengerikan, berhadapan dengan
perkumpulan orang-orang yang tak bisa mati. Apakah Cass dan Max-Ernest berhasil
menyelamatkan Benjamin, sebelum bocah itu disedot otaknya oleh orang-orang itu? Atau mereka tak beruntung, dan malah tertangkap?
***
Yang
membuat buku ini menarik perhatian saya adalah sampulnya yang mencolok.
Berwarna hijau metalik, dengan judul yang aneh. Rahasia. Sebelum cerita
dimulai, kau akan membaca prolog dari penulis, yang agak lebay, tapi unik.
Penulis berperan sebagai pendongeng. Cara menulisnya memberi kesan seolah-olah
ia benar-benar sedang duduk di hadapanmu, menceritakan kisah fantasi ini. Di
tengah-tengah cerita, suara sang penulis selalu muncul. Seperti ketika ia
menggambarkan tokoh Cass di bagian awal buku. Kau benar-benar dilibatkan secara
langsung dalam kisah buku ini.
Saya rasa, tak berlebihan jika saya bilang ini
adalah salah satu inovasi dalam gaya penulisan novel. Poin plus juga diberikan
oleh ilustrasi-ilustrasi lucu dalam tiap awal bab, maupun dalam kesempatan
lainnya.
Awalnya,
saya kira ini kisah petualangan misteri anak-anak biasa, tapi ternyata saya
salah besar. Kemunculan Simfoni Bau-bauan[1]
sudah menguarkan bau rasa penasaran yang menyengat. Saya kira, sinestesia itu
hanya karangan penulis, eh ternyata itu benar-benar ada. Dan saya baru tahu.
Ya, saya mendapatkan pengetahuan baru. Di balik gaya penulisan yang usil dan
kocak, penulis membawa misteri besar di balik punggungnya. Cass dan Max-Ernest
terlibat dalam sekte orang-orang yang tak bisa mati di suatu tempat berkedok
Spa Matahari Tengah Malam untuk
menyelamatkan Benjamin, sekaligus mencari tahu kebenaran dari catatan harian
sang pesulap. Di tempat yang kental arsitektur bernuansa Mesir kuno itu,
penulis menyelipkan pengetahuan lagi. Tentang mumi. Tentang dewa Mesir Thoth. Tentang
akupuntur tanpa jarum. Tentang sejarah penemuan Rahasia. Tentang formlua
alkimia yang bikin awet muda, bahkan ada yang umurnya sampai 400 tahun. Sungguh
menarik, kan?
Selain
tokoh Cass, Max-Ernest, Kakek Larry dan Wayne, Nona Mauvais dan Dr. L, penulis
juga menghadirkan tokoh-tokoh pelengkap lain. Namun, penulis tidak menyertakan
mereka untuk asal nampang. Meskipun tokoh-tokoh sampingan ini muncul hanya
sesekali, keberadaan mereka berdampak terhadap alur cerita. Misalnya, tokoh
Amber, teman sekolah Cass, ratu sekolah. Kemunculannya dimanfaatkan penulis
untuk memberi Cass ide penyamaran agar dapat masuk ke Spa Matahari Tengah Malam. Juga tokoh Owen, pelayan Cass di spa, yang
pandai menyamar. Ternyata, ia bukan sekadar pelayan, melainkan mata-mata!
Dan
memang benar, yang diucapkan berulang-ulang oleh penulis di awal, agar
berhati-hati karena kisah ini sungguh mengerikan. Sedikit mengerikan, sih.
Penulis mampu membuat saya seolah berada bersama Cass dan Max-Ernest dalam
piramida. Seolah saya sungguh merasakan ketakutan mereka. Dengan alur maju yang
terbangun runtut, diselingi masa lalu yang muncul kembali sebagai bagian dari
catatan harian sang pesulap, penulis mampu membuat saya larut dalam cerita. Kejutan
demi kejutan disajikan. Ketika mendekati bagian akhir, ada beberapa bagian yang
mencengangkan dan tak tertebak. Cass dan Max-Ernest yang juga penasaran dengan
ke mana sebenarnya kembaran sang pesulap diculik, akhirnya mengetahui bahwa
sebenarnya si kembaran itu ada bersama mereka.
Uniknya,
di bagian akhir, penulis memberikan semacam rangkuman yang terjadi kemudian
setelah ketegangan berakhir, yang disusun berdasarkan tokoh-tokoh yang berperan
dalam cerita. Uniknya lagi, penulis mencantumkan bonus di akhir novel, yang
berisi tips sulap, dan lain-lain. Yah, ending-nya
sangat menyebalkan, karena bersambung di buku kedua. Sial, rasa penasaran memang
sangat menyakitkan.
Kalau kau bosan dengan gaya penulisan yang
begitu-begitu saja, atau kau ingin membaca kisah fantasi-petualangan yang unik,
kau tak akan menyesal terlibat dalam kisah Cass dan Max-Ernest ^^.
[1]
Mungkin kau bertanya-tanya, apa itu. Tapi itu rahasia. Hmm, sebenarnya saya
telah memberi petunjuk di paragraf awal setelah data buku. Hihihi.
haii boleh nanya gak?? mau tau dong beli bukunya dimana..?
ReplyDeleteSaya waktu itu beli di Gramedia waktu ada obral buku :) Tapi belum nemu sekuelnya :(
Delete