Sumber gambar: Penerbit Haru Online Shop |
“Kalau kau tidak bisa memenangkan pertarungan, pakai senjata yang lebih besar.”
(Episode 14, Lebih Baik di Ruang Angkasa daripada Tidak Selamanya) – hlm. 87
Elle menjadi
semacam asisten rumah tangga di rumahnya sendiri, sejak ayahnya meninggal. Catherine, ibu
tirinya, selalu punya alasan untuk menyalahkannya, menyuruh-nyuruhnya melakukan
segala pekerjaan rumah tangga. Seolah Elle
tidak sama-sama (atau malah lebih) menderita saja. Sementara itu, sepasang
saudari tirinya yang adalah vloggers kecantikan, Chloe dan Cal, dengan senang
hati menyiksa batinnya dengan olokan-olokan yang mereka lakukan bersama geng
anak populernya. Selama liburan musim panas, Elle menghabiskan waktunya
mengurus urusan domestik (sementara Catherine bekerja—ia seorang perencana
pernikahan, dan si Kembar kursus tenis) dan bekerja di truk makanan Magic Pumpkin—truk makanan sehat—bersama
Sage, yang juga adalah putri sang pemilik.
Sementara
Elle tidak memiliki ingatan kuat tentang ibunya, yang telah meninggal saat ia
masih kecil, tidak begitu dengan ayahnya. Baginya, ayahnya adalah sosok
pahlawan. Orang yang mengenalkan serial fiksi-ilmiah klasik Starfield padanya. Elle selalu menonton
itu bersama ayahnya, dan sejak itu Elle telah menjadi seorang penggemar
fanatik. Ayahnya jugalah yang memprakarsai ExcelsiCon, sebuah konvensi
penggemar film fiksi-ilmiah. Setelah ayahnya meninggal, Elle tak pernah lagi
pergi ke konvensi itu.
Elle kecewa
berat ketika mengetahui siapa pemeran Carmindor dalam Starfield versi remake.
Darien Freeman. Aktor opera sabun yang digemari cewek-cewek ABG. Bagi Elle—dan
bagi para fans fanatik lain—sungguh, Darien tidak layak memerankan Carmindor.
Sebagai pemilik blog RebelGunner (isinya tentang Starfield—oh, ayolah, apalagi yang begitu dipahami oleh Elle), ia
menuliskan kritikan tentang pemilihan pemain Starfield versi remake
itu. Dan, bum! Terkejut-kejutlah ia
ketika mendapati berkat artikel itu, blognya jadi sangat terkenal!
Elle tak
pernah punya teman sungguhan. Oleh karena itulah, karakter-karakter dalam Starfield begitu berharga
baginya, karena merekalah teman-temannya. Maka, ketika ada seseorang yang
mengaku Carmindor menghubungi nomornya, yang adalah nomor peninggalan ayahnya,
dan mereka saling berkirim pesan terus-menerus, Elle akhirnya merasa punya
teman sungguhan.
Maka setelah
menemukan kostum cosplay Carmindor
dan Putri Amara milik orang tuanya di loteng, Elle memutuskan untuk memakai
kostum itu dalam kontes kostum di ExcelsiCon. Malam itu, berhasilkah ia tampil di dalam kostum orang tuanya dan menemukan dirinya sendiri?
*
Aku punya peran untuk kumainkan, aku punya karier, tapi semua itu di luar kendaliku. Aku terjebak di kursi pilot dalam pesawat bernama hidupku, dan tanganku terikat. (Darien, hlm. 160)
Darien
Freeman adalah aktor muda yang terkenal setelah membintangi Seaside Cove dan punya banyak penggemar
cewek. Apakah dia bahagia? Tidak terlalu, ternyata.
Hidupnya serasa bukan miliknya. Segalanya telah diatur, terlebih oleh
ayahnya sekaligus manajernya, Mark, yang seolah menjadikan Darien sebagai mesin
penghasil uang. Darien kehilangan sosok ayahnya yang dulu, sebelum ketenaran
itu membayanginya ke mana pun ia pergi. Tak hanya itu, ketenaran juga telah
membuatnya kehilangan sahabatnya, Brian.
Mungkin itulah yang ketenaran berikan. Ketenaran merusak apa pun di sekitarmu sampai sahabatmu sendiri melihatmu lebih karena namamu alih-alih sebagai seseorang, sebagai komoditas alih-alih individu. Mungkin begitulah hidupku sekarang.
(Darien, hlm. 283)
Kali ini,
Darien harus memerankan Pangeran Federasi, Carmindor, dalam remake film Starfield. Sesungguhnya ia pun adalah seorang penggemar fanatik
serial itu, tapi demi skenario yang harus ia patuhi, ia harus tampak seperti
orang yang tidak benar-benar tahu tentang Starfield.
Hujatan dari Stargunners menyerangnya, meski para penggemarnya pun selalu
menunjukkan dukungan.
Memerankan Carmindor, Darien harus berhadapan dengan
dirinya sendiri, dengan segala insekuritasnya.
Hanya cara lain untuk membuktikan aku bukanlah Pangeran Federasi. Dia tidak takut pada ketinggian, atau kebakaran, atau melayang di angkasa dengan 0,1% kemungkinan mendarat di targetnya.Darien Freeman? Dia takut pada semua itu.
(Darien, hlm. 123)
Ibu tiri yang jahat.
Sepasang saudara kembar yang gemar
menyengsarakan hidupmu.
Seorang pangeran tampan.
Pesta dansa.
Sebelah sepatu yang tertinggal.
Terdengar
familiar?
Geekerella adalah reka-ulang kisah klasik Cinderella. Istilah “Geekerella” muncul pertama kali setelah pesta dansa di konvensi ExcelsiCon. Kala itu, para pemenang berkesempatan bertemu dan berdansa dengan Darien, salah satunya adalah sang Putri Amara juara kedua, yang kemudian dijuluki oleh media sebagai “Geekerella”, dari julukan “geek”, yang dalam konteks novel ini merujuk pada penggemar fanatik Starfield.
Ashley Poston memindahkan ruang dan waktu
kisah klasik itu menjadi kisah dengan ruang dan waktu kekinian yang melibatkan
dunia para penggemar serial fiksi ilmiah, elemen-elemen yang sangat bisa
terjadi di dunia nyata kontemporer. Memasuki kehidupan Elle, aku seperti
bernostalgia tentang masa laluku sebagai penggemar fanatik (bukan penggemar
serial fiksi ilmiah, melainkan penggemar boyband
Korea Super Junior). Jadi, aku sangat memahami koneksi yang dirasakan Elle
dengan para tokoh dalam serial itu, meski mereka tidak nyata.
Tentu saja “Starfield” tidak nyata. […] Tapi, karakter-karakternya—Carmindor, Putri Amara, Euci, atau bahkan Nox King—mereka adalah teman-temanku ketika semua orang di dunia nyata menyebar rumor di balik punggungku, memanggilku aneh…
(Elle, hlm. 355)
Aku
mengapresiasi bagaimana Ashley tidak merasa perlu membuat sang ibu tiri—Catherine—sangat
kejam, meskipun, malah, Chloe-lah yang sangat menyebalkan. Juga bagaimana ia
tak merasa perlu membuat Cinderella, Elle, sangat tertindas dan cuma bisa
pasrah menantikan keajaiban. Kebalikannya, Elle sangat teguh (mengenai Starfield, tentunya), kritis, dan
pemberontak sekaligus pihak yang tertindas. Seperti yang ia katakan, “Aku
adalah penjahat di ceritaku, dan juga pahlawannya.” (hlm. 290)
Lewat kisah
dari sudut pandang Elle, aku memahami bahwa ia adalah penjahat terhadap dirinya
sendiri, karena di beberapa kasus ia membiarkan dirinya “ditindas” oleh
Catherine dan Chloe dan ketidakmampuannya untuk melepaskan ayahnya (bukannya
aku menyalahkan sikap tersebut, karena itu wajar; ia ingin terus menghidupkan
ayahnya lewat Starfield; lewat mok
kesayangannya….). Ia pun pahlawan terhadap dirinya sendiri, karena ia berani
tegas dan berani beraksi. Akhirnya ia sadar, meskipun sudah meninggal, orang
tuanya tetap hidup di dalam dirinya.
Lewat sudut
pandang Darien, aku sekali lagi dipaparkan pada kehidupan selebriti yang tidak
secerah wajahnya yang sering terpaksa
tersenyum demi menjaga imej dan mematuhi skenario. Baik Elle maupun Darien
tumbuh besar mencintai Starfield dan
sama-sama menggemari serial itu bersama ayah mereka. Namun, Elle telah
benar-benar ditinggalkan ayahnya, sedangkan Darien… Meskipun secara fisik
ayahnya masih ada di dunia ini, itu bukan benar-benar ayahnya. Mark telah
menjelmakan diri sebagai manajer, bukan ayah.
Di bagian
pertama novel, Lihatlah Bintang-bintang,
karakter mereka diperkenalkan pada pembaca dengan masalah-masalah yang telah
mereka alami sejak sebelum novel dibuka. Di bagian kedua, Bidik, mereka memutuskan sesuatu yang besar dalam hidup mereka:
Elle memutuskan ikut kontes kostum; Darien memutuskan untuk mengusahakan yang
terbaik, meski ada yang suka dan ada yang tidak akan peran barunya sebagai
Carmindor. Mereka berdua sama-sama harus menghadapi diri sendiri. Di bagian
ketiga, Ledakkan, inilah mereka
sama-sama “beraksi” di ExcelsiCon. Apakah mereka bertemu?
*
Elle
menemukan seorang sahabat, sang ibu peri, Sage—karakter favoritku di novel ini,
yang membuatku membayangkan karakter Nam Green di LINE webtoon “Spirit Fingers” dengan rambut sama-sama hijau. Tokoh Sage
ini juga mengingatkanku akan sahabat yang kutemukan semasa kuliah, orang yang mengajarkanku
bahwa menjadi diri sendiri—“seaneh” apa pun kelihatannya di mata orang
kebanyakan—itu sangat tidak apa-apa.
Aku menyukai hubungan persahabatan Elle dan Sage. Yang
awalnya mereka tidak pernah berbicara satu sama lain, sampai Sage menjadi
pendukung nomor satu ketika Elle mengikuti kontes kostum. Sayangnya, tentu saja
cerita berpusat pada Cinderella dan Sang Pangeran, kita tidak tahu kisah Sang
Ibu Peri. Ia ada di semesta Geekerella hanya untuk membantu Elle
menyelesaikan misinya. Yang agak aneh bagiku adalah hubungan Cal dan Sage yang
tiba-tiba. Apakah ini Ashley Poston sengaja memaksakan agar hubungan asmara dua
cewek itu masuk ke cerita?
Geekerella adalah kisah percintaan dewasa-muda yang merupakan
reka-ulang kisah Cinderella, dengan isu-isu seputar pencarian
jati diri, persahabatan, dan keluarga, dengan elemen kental dunia penggemar
film fiksi-ilmiah dan unsur-unsur komedi. Merupakan pengalaman
yang menyenangkan membaca buku ini!
Siapkah
kalian meledakkan bintang-bintang bersama Elle? Di akhir rangkaian tur ini,
Penerbit Spring akan menyediakan novel Geekerella untuk pemenang yang
terpilih. Kuis ini akan diadakan di fanpage Penerbit Spring. Caranya:
1. Sukai fanpage Penerbit Spring dan ikuti juga
blog ini (jika kamu merasa isi blog ini bermanfaat, hihi).
2. Ikuti
akun Twitter dan Instagram Penerbit Spring, juga akun Twitter dan Instagram-ku.
Bagikan informasi mengenai kuis ini via Twitter dan/atau Instagram dan
mensyen/tandai akun kami dengan hestek #Geekerella.
3.
Kumpulkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tiap host (tautan alamat
blog tiap host tercantum di spanduk di bawah).
4. Di
akhir tur ini, semua jawaban kalian menjadi senjata untuk mengikuti kuis di fanpage Penerbit Spring.
5. Kuis
ini hanya berlaku bagi teman-teman yang memiliki alamat pengiriman di
Indonesia.
6. Pengumuman
pemenang akan dilakukan di fanpage
Penerbit Spring setelah kuis berakhir.
Berikut
ini adalah pertanyaan dariku.
Ketika menemukan kostum cosplay milik ayah dan ibunya di loteng, Elle menyadari bahwa kostum itulah satu-satunya barang peninggalan berharga dari mereka. Saat itu, ia langsung tahu apa yang harus ia lakukan. Ia akan mengikuti kontes cosplay dengan mengenakan kostum itu. Di konvensi sci-fi apakah Elle akan "meledakkan bintang-bintang"?
Semoga
beruntung! Mampirlah juga ke blog lainnya, ya!
Identitas
buku
Judul: Geekerella
Penulis: Ashley Poston
Penerjemah: Lisa Mahardika
Penyunting: RoséMia
Penyelaras aksara: Selsa
Chintya
Desain sampul: Aulia Rahmani
Penata sampul: @teguhra
Penerbit: Penerbit Spring
Cetakan: I, Februari 2018
Tebal: 392 halaman
ISBN: 978-602-6682-16-1
Harga: Rp 99.000,00
0 komentar:
Post a Comment
Your comment is so valuable for this blog ^^